Assalamualaikum
Wr. Wb
Tiada kata
yang seindah kata yang patut diucapkan
sebagai hamba yang lemah kecuali kalimat syukur Al-hamdulillah kehadirat Allah
SWT, yang htelah memberikan nikmat keimanan kesehatan, taufik serta hidayahnya,
sehingga kita semua bisa berkumpul bertatap muka, bermuajahah dalam rangka
meningkatkan kretifitas kitabersama yang Fainsya Allah penuh Mubarokah ini.
Amin Ya Robbal Alamin
Sholawat ma’assalam
semoga dan semoga, tetap tercurahlimpahkan ke keharibaan Baginda Rosulullah SAW
yang telah menyelamatkan kita dari Alam Jahilah menuju Alam yang penuh Terang
benderang yakni iman dan islam, seperti apa yang telah kita rasakan pada saat
ini.
Saudara-saudara
yang berbahagia.
Setiap
manusia sudah pasti memiliki orang tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa
orang tua. Kita pun menyadari bahwa orang tua berkuah keringat, siang dan malam
banting tulang, memeras pikiran, sekuat tenaga memperjuangkan agar anaknya bisa
hidup seperti layaknya anak-anak yang lain.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Yang
artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua
Saudra yang
dirahmati Allah
Ayat tadi memerintahkan
kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat
baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita,
tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada
terkira.
Saat hamil,
ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak bekerja
siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun
mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai
sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua
orangtua kita!
Suatu hari,
ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh
penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”
“Ibumu,”
jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa
lagi?” sahabat kembali bertanya.
“Ibumu,”
Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
“Lalu
siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,”
lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.
“Lalu siapa,
wahai Nabi?”
“Ayahmu.”
Saudara-saudaraku
yang dirahmati Allah,
“Ridallahi
fi ridal walidain ….. alakhiri”
Karena
itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan
menurunkan siksa dan neraka balasannya. Panasnya, duuuuh…. Minta ampun!
Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah,
sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua
orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Ya Tuhanku,
ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka
telah menyayangiku di kala aku masih kecil.
Mungkin
hanya ini yang dapat saya sampaikan, semoga menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat buat kita semua, amin
yarobbal alamin ,,, …
Kurang lebihnya
mohon Maaf,, …
Akhirul
kalam Wassalamualaikum Wr.Wb.
0 komentar:
Posting Komentar