CORAK PEMIKIRAN ABAD KONTEMPORER
NO | ALIRAN | TAHUN | TOKOH DAN POKOK PIKIRAN |
1 | Filsafat analitik | 1889 – 1951 | Tokoh : Ludwig Josef Johan W Pemikirannya tentang pentingnya bahasa. Ia mencita – citakan suatu bahasa yang ideal, lengkap, formal dan dapat memberikan kemungkinan bagi penyelesaian masalah – masalah kefilsafatan. Filsafat ini membahas analitis bahasa dan analitis konsep – konsep. |
2 | Filsafat struktualisme | 1901 | Tokoh : J.Lacan Pemikirannya tentang filsafat bahasa. Bahasa menurutnya terdiri dari sejumlah termin yang ditentukan oleh posisi – posisinya satu terhadap yang lain. Termin tersebut digabungkan dengan aturan gramatika dan sintaksis |
3 | Postmodernisme | 1917 | Tokoh : Rudoplh panwitz Menurutnya terdapat tiga jalur wacana : a. Wacana kritis terhadap estetika modern b. Wacana kritis terhadap arsiktektur modern c. Wacana kritis terhadap filsafat modern |
4 | Neo – Thomisme | Pertengahan abad ke 19 | Tokoh : Thomas Aquinas Paham yang menganggap bahwa : a. ajaran yang sudah thomas sudah sempurna. Tugas kita adalah memberikan tafsir esuai dengan keadaan zaman b. ajaran thomas telah sempurna. Tetapi masih terdapat hal – hal yang harus dibahas. Oleh karena itu, sekarang kita perlu mengadakan penyesuaian denagn ilmu pengetahuan c. ajaran Thomas harus diikuti. Akan tetapi, tidak boleh beranggapan bahwa ajarannya betul – betul sempurna |
5 | Neo – Marxisme | 1918 – 1990 | Tokoh : Louis Aithuser Paham yang menganggap bahwa : a. ideologi sebagai sesuatu yang relatif otonom dari basis ekonomi yang bekerja dengan caranya sendiri, semamtera dilain pihak masih memberi tempat bagi determinisme ekonomi b. supraksturtur ideologi bukan hanya sekedar representasi dari esensi ekonomi tapi, dapat dilhat sebagai otonomi terhadap basis ekonomi dan memiliki kapasitas untu mempengaruhinya |
6 | Fenomenologi | 1859 – 1938 | Tokoh : Edmund Husserl Realitas sendiri yang nampak, tidak ada selubung atau tirai yang memisahkan sebyek dengan realitas, realtas itu sendiri yang tampak bagi subyek |
7 | Eksistensialisme | 1905 – 1980 | Tokoh : Jean paul Sarte Ia membedakan rasio dialektis dengan rasio analitis. Rasio analitis dijalankan dalam ilmu pengetahuan. Rasio dialektis harus digunakan jika kita berfikir tentang manusia, sejarah dan kehidupan sosial |
8 | Stuktualisme | 1926 – 1984 | Tokoh : Michael Foucalt Pemikiran : a. manusia tidak lagi merupakan titik pusat yang otonom, manusia tidak lagi menciptakan sisitem melaikan takluk pada sistem b. manusia akan kehilangan tempatnya dalam bidang pengetahuan dan dalam struktur seluruhnya. |
Komentar :
Peran filsafat yang terpenting dalam abad 21 adalah peran untuk mengembangkan pendekatan interdisipliner. Filsafat sebagai “Ibu” ilmu pengetahuan diharapkan dapat kembali mengarahkan “anak-cucunya” sebagai “mitra dialog” dalam menyeleaikan persoslan – persoalan aktual masa kini dan masa datang yang semakin kompleks ruang lingkupnya. Menurut kami, pemikiran filsafat pada abad kontemprer mayoritas mengkritisi, memperbaiki, dan menyempurnakan pemikiran – pemikiran filsafat pada abad sebelumnya.
Referensi :
Bertens, K. 1990. Filsafat Barat Abad XX. Jakarta : Gramedia
Bleicher, Josef. 2007. Hermeneutika Kontemporer. Yogyakarta : Fajar Pustaka
Delfgaauw, Bernard. 2001. Filsafat Abad 20. Yogyakarta : Tiara Wacana
Adian, Donny Gahral. 2006. Perak Pemikiran Kontemporer. Yogyakarta : Jalasutra
Rizal,dkk. 2009. Filsafat Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
CORAK PEMIKIRAN ABAD KONTEMPORER
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Andy Dermawan
Disusun Oleh :
Mustolikh (10210101)
Rizal Mahri (10210102)
Khoirunnisa Alva S (10210106)
Nur Faizah (10210124)
Inne wahyu ambar siwi (08210058)
Asih kurnia fajar sari (08210019)
Arif Rahman (08210029)
Kadir (07210045)
PROGRAM STUDI KONUMIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2010
0 komentar:
Posting Komentar